|
Semak Daun (kiri atas), Panggang, Karya, dan Pramuka |
Tgl 8-10 februari kemarin saya
bersama beberapa rekan mengadakan perjalanan ke Kep. Seribu
khususnya ke P. Semak Daun. Tujuannya adalah untuk sekadar meliburkan diri dari
segala aktifitas perkuliahan yang cukup menyita banyak pikiran dan tenaga. Dimulai
dengan mencari berbagai informasi mengenai tempat tujuan, perincian biaya,
kondisi cuaca, serta meracuni teman-teman agar mau ikut, akhirnya diputuskanlah
trip dua malam ke Semak Daun dengan bergaya backpaker yang ‘murmer’ alias murah
meriah.
|
Pulau Semak Daun |
Rabu, 8 Februari 2012
|
Pagi Di Pelabuhan |
Setelah memastikan kondisi cuaca
yang cukup baik, dengan langkah yakin kami berdelapan (Saya, Sri, Arga, Wulan,
Dika, CEM, Faris, dan Denis) sudah berada di Pasar Ikan Muara Angke pukul
06.00. Kami juga menyempatkan membeli sayuran dan keperluan logistik lainnya di
pasar Muara Angke. Sesampainya di pelabuhan, ada banyak kapal yang sudah siap
mengantarkan penumpang maupun barang menuju pulau-pulau di utara Jakarta. Kami
naik kapal Mariska yang tujuannya adalah pulau pramuka yang akan menjadi tempat
transit kami nanti.
Pukul 07.15 kapal Mariska mulai
beranjak dari tempat parkirnya. Nampaknya kawan-kawan saya hanya sanggup
terjaga di setengah jam pertama. Selebihnya perjalanan diisi dengan
tidur-tiduran di kapal.
|
Di Kapal |
Setelah dua jam, dua pulau besar
sudah terlihat dikejauhan. Itu adalah pulau Pramuka dan pulau Panggang. Dua
pulau ini memang merupakan pulau yang cukup besar dan cukup berkembang di Kep.
Seribu. Pulau Pramuka sebagai pusat pemerintahan Kab. Kep. Seribu, sedangkan pulau
Panggang sebagai pusat permukiman di Kep. Seribu.
|
Tiba di Pramuka |
Pukul 10.00 kapal merapat di
dermaga pulau Pramuka. Kami langsung menghampiri tukang ojek kapal untuk nego
kapal menuju P. Semak Daun. Setelah tawar menawar harga yang cukup alot,
didapatlah angka sebesar Rp.150.000,- untuk antar jemput ke Semak Daun.
Ojek kapal sudah oke, selanjutnya
tinggal menyewa peralatan Snorkelling dan sewa galon beserta airnya untuk dua
malam di Semak Daun. Saya dan CEM mencari penyewaan air galon, lainnya menuju
ke tempat persewaan Snorkelling. Ternyata air galon cuma ada malam hari karena
listrik juga cuma menyala di malam hari. Akhirnya kami minta tolong Pak Bob si
tukang kapal yang telah sepakat dengan kami tadi untuk meminjamkan galonnya
sekaligus minta air tawarnya juga (air hujan).
|
Kapal ojek menuju Semak Daun |
Kemudian kapal terlebih dahulu
menuju pulau Panggang (rumah Pak Bob) untuk mengambil galon beserta airnya.
Tapi ternyata galonnya sedang tidak ada karena sedang dipinjam. Walhasil
kamipun menggunakan jerigen yang berukuran 30L. Setelah itu kami melanjutkan
menuju P. Semak Daun. Dari pulau Pramuka ke Semak Daun dapat ditempuh dalam
waktu setengah jam. Pulau Semak Daun Sendiri merupakan sebuah pulau yang
berukuran cukup kecil (seukuran lapangan bola) yang belum mempunyai kehidupan. Tidak
ada listrik, air tawar, apalagi rumah makan. Penghuninya hanyalah seorang bapak
tua yang bernama Amsori atau yang biasa dipelesetkan menjadi bapak Im sorry. Untuk
bermalam di pulau ini, dikenakan biaya Rp.10.000,-/orangnya.
|
Leyeh-leyeh di pulau |
|
Harmoni Alam |
|
Sumur air asin dan kamar mandi |
Sisa hari pertama di Semak Daun
kami habiskan untuk habituasi/penyesuaian diri dalam bersnorkelling di sekitar
pulau. Malamnya, kami menikmati indahnya bulan purnama di atas dermaga. Cukup apik
dan menenangkan jiwa, tapi sayang gambar terang bulan tidak terambil karena
menghemat baterai kamera. Kami kira besoknya masih bisa dilihat, tapi ternyata
besoknya malah mendung.hahahaa
|
Sun Set |
Kamis, 9 Februari 2012
Hari kedua di Semak Daun kami
habiskan untuk bersnorkelling ria di spot snorkelling sekitar pulau Panggang
dan pulau Air. Viewnya cukup bagus. Hanya sayang kondisi laut saat itu sedang
sedikit keruh dan sedikit bergelombang. Padahal jika musim teduh (sekitar bulan
maret-juni) airnya sangat tenang dan organismenya semakin banyak. Semakin sore
gelombangnya makin tinggi dan perjalanan kembali ke Semak Daun pun seperti
menaiki wahana kora-kora. Mangstrab ,..
|
Perapian |
Oiya. Untuk ke spot snorkelling
hari kedua ini kami sewa kapal yang kebetulan merapat ke Semak Daun mengantarkan
pengunjung lain. Biayanya Rp.80.000,- untuk dua spot snorkelling dengan durasi
sekitar tiga jam.
|
Main Voli pantai |
|
|
berSnorkelling ria |
Jum'at, 10 Februari 2012
Hari ketiga kami meninggalkan
Semak Daun pukul 06.15 dan tiba di Pramuka setengah jam kemudian. Rencananya
kami akan bersih-bersih dan muter-muter di pulau Pramuka dahulu sebelum naik
kapal ke Muara Angke yang setelah sholat jum’at. Tapi ternyata frame tenda
ketinggalan di Semak Daun dan itu baru kami ketahui ketika azan berkumandang
(kualat sama babeh Im sorry sepertinya.hehehe). Akhirnya Saya dan Arga balik
lagi ke Semak Daun setelah sholat jum’at dengan sewa kapal Rp.100.000,-. Beruntung
kapal Mandala tujuan Muara Angke mau menunggu kami berdua. Mandala berangkat
pukul 14.00 dan akhirnya kami pun tiba kembali di daratan Jakarta.
mantap banget gan,btw ane ada rencana ngecamp ke semak daun juga nih.Bisa minta no.hp pak Bob tukang ojek perahunya ga.butuh yangt murah....hehehe.thank yak
ReplyDelete02168761043, Fleksi deh kalo ga salah.
ReplyDeleteoke gan.nanti ane coba kontak si om.makasih buat infonya.btw ada rencana ngetrip ke semak daun lagi ga...kalo ada boleh tuh ane ikutan.
ReplyDeleteboleh minta no hp pak amsori ga?
ReplyDeletePa Amsori gak punya hp gan. langsung samperin aj dia mah
ReplyDeletemantaaabs, thx for the info
ReplyDelete