Saturday, September 24, 2011

CATATAN PERJALANAN GUNUNG ARGOPURO (3088 MDPL) PROBOLINGGO, JAWA TIMUR (7-16 Juli 2010) 2

11 Juli 2010

Cikasur dipagi hari
Pukul 05.00 kami bangun. Kali ini bukan dengan suara ayam seperti biasanya, melainkan suara burung merak yang saling saut menyaut. Terdengar ramai suaranya tapi tak satupun yang menampakan diri. Kami sarapan dan bersiap-siap, pukul 10.00 kami melanjutkan perjalanan. Ditengah-tengah per jalanan barulah kami melihat seekor merak yang terbang seperti ayam. Disini beberapa dari kami juga melihat dua orang pendaki ke arah Cisentor. Dan anehnya pendaki tersebut tidak pernah kami temui lagi.
Perjalanan tetap pada jalur yang landai dan melalui sabana, kemudian memasuki hutan dengan rumput-rumput yang tinggi. Mendekati Cisentor kami berjalan melewati jurang yang banyak ditumbuhi tanaman-tanaman berduri dan tanaman Djancok atau yang lebih dikenal dengan Jelatang. Jika terkena rasanya seperti ditusuk jarum dan akan lama hilangnya. Tidak lama berjalan pukul 13.30 kami sudah mencapai Cisentor. Meskipun hari masih terang kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan beristirahat disitu untuk menghemat tenaga karena kami mentargetkan untuk mencapai dua puncak esok hari.

12 Juli 2010
 Pos Cisentor
Bangun pukul 04.00. Dan untuk mencapai target, hari itu kami membentuk dua tim. Tim 1 terdiri dari empat orang dan satu mentor sedangkan sisanya pada Tim 2. Tim 1 direncanakan menaklukan puncak Argopuro lalu menyusul Tim 2 yang menuju puncak Rengganis. Dua tim ini dibentuk agar target dokumentasi untuk dua puncak tercapai. Dengan membawa barang-barang dan perbekalan yang diperlukan serta meninggalkan sisa perbekalan dan tenda di Cisentor, akhirnya pukul 06.20 kami mulai berangkat menuju puncak dengan Tim 1 berjalan didepan. Kami sempat kesasar dan membuang waktu sekitar satu setengah jam. Pada akhirnya kami kembali ke titik dimana kami mulai salah jalur dan melanjutkan perjalanan menuju Rawa Embik. Tiba disana pukul 10.00.

Savana Lonceng
Kami terus berjalan dan tiba di Savana Lonceng pukul 11.30. Terdapat percabangan kearah Puncak Rengganis, Puncak 2, dan Puncak Argopuro. Tim 1 yang sudah sampai Savana Lonceng lebih dulu langsung mendaki Puncak Argopuro. Sampai di Puncak Argopuro pukul 11.50. Terdapat sebuah makom. Dipuncak ini vegetasinya tertutup sehingga kabut dipuncak cukup tebal. Tim 2 dari Savana Lonceng menuju arah Puncak Rengganis dan sampai di puncak pukul 12.00.

Maqom Dewi Rengganis
Setelah dokumentasi dan istirahat, Tim 1 menyusul Tim 2 ke Puncak Rengganis dengan melalui Savana Lonceng dan sampai pada pukul 12.30. Di puncak Rengganis ini terdapat bekas candi-candi dan tempat petilasan Dewi Rengganis. Disini juga terdapat dua makom. Tempatnya lebih terbuka dibanding Argopuro karena disini merupakan bekas kawah. Bau belerang cukup menyengat disini, karenanya setelah selesai dokumentasi kami kembali turun ke Savana Lonceng. Pukul 13.15 kami sudah sampai lagi di Savana Lonceng. Karena hari masih terang akhirnya sebagian Tim 2 menaiki Puncak Argopuro, sedangkan sebagian Tim 1 menaiki Puncak 2 dan sisanya menunggu di Savana Lonceng. Pukul 14.00 kami sudah berkumpul kembali di Savanna Lonceng dan lanjut turun ke Cisentor. Sampai Cisentor Pukul 16.00. Kami kembali beristirahat dan memulihkan tenaga untuk perjalanan esok hari.

13 Juli 2010
Puncak Argopuro
Hari ini pun kami bangun pukul 04.00 dan bersiap untuk turun. Kami turun melalui jalur bremi pukul 08.00. Tanpa diduga ternyata jalur bremi jauh lebih berat. Dalam pikiran kami jalan turun akan cepat, nyatanya jalur tidak hanya turun, melainkan naik turun yang cukup menguras tenaga. Di jalur ini kami melalui hutan lumut yang mana terdapat tanaman Djancok yang jauh lebih banyak dibanding pada jalur Baderan. Dengan jalur yang berat itu kami baru sampai Cemoro Limo pukul 13.40 dan istirahat makan siang disana selama satu jam. Kami melanjutkan perjalanan yang masih naik turun tetapi kali ini tidak terlalu terjal dan lebih banyak turun. Kecepatan jalan melambat karena beberapa dari kami mengalami cedera pada ankle dan otot. Ditengah perjalanan hujan mulai turun rintik-rintik dan lama tidak berhenti. Akhirnya kami mengeluarkan ponco dan raincoat untuk dikenakan dan melanjutkan perjalanan. Hari mulai gelap dan jam menunjukkan pukul 18.00 kami tak kunjung menemukan percabangan yang mengarah ke Danau Taman Hidup.
Pukul 18.30 kami stop berjalan dan membentuk tim kecil terdiri dari lima orang termasuk satu mentor untuk mencari jalan. Sekitar 1 jam berlalu tim tersebut kembali dan menjadi penunjuk arah ke Danau Taman hidup yang ternyata sudah cukup dekat. Dua puluh menit berjalan, tepatnya pukul 20.00 kami sampai di Danau Taman Hidup dan mendirikan tenda serta beristirahat.

14 Juli 2010
Danau Taman Hidup
Karena terlalu lelah hari ini kami bangun pukul 06.00. Sebelum bersiap, kami menikmati indahnya Danau Taman Hidup pagi hari. Disekitar tempat kemah terdapat jejak babi hutan dan macan dahan yang masih baru. Kami juga bertemu dengan seorang penduduk Bremi yang akan memancing di danau. Pukul 10.00 kami start melanjutkan perjalanan turun. Kali ini sudah tidak ada tanjakan lagi, hanya saja turunan kali ini lebih terjal sehingga perjalan pun lebih lambat karena beberapa orang masih cedera. Pukul 13.00-13.40 kami istirahat untuk makan siang ditengah perjalanan dan melanjutkan kembali perjalanan. Tidak lama kami berjalan kami memasuki kawasan hutan karet dimana sudah ada aktivitas penduduk disitu. Setelah itu melalui perkebunan jagung dan akhirnya kami sampai pada pos Bremi pukul 14.50. Pos tersebut kosong tidak ada yang menjaga. Kami beristirahat hingga pukul 15.30 dan menuju polsek Krucil. Di polsek Krucil kami beristirahat dan membersihkan diri serta mencari kendaraan untuk pulang. Akhirnya setelah semua beres kami menyewa sebuah mobil elf untuk menuju Probolinggo. Kami berangkat pukul 20.00 dan sampai di Probolinggo pukul 21.00 dan langsung sambung dengan bis menuju Terminal Bungurasih. Sampai di Bungurasih pukul 00.30 dan sambung lagi dengan menaiki elf menuju Stasiun Pasar Turi. Pukul 01.00 kami sudah sampai di stasiun dan menunggu untuk membeli tiket. Loket dibuka pukul 09.00 dan kami langsung memesan kereta Kertajaya yang kali ini ada nomor duduknya. Kereta berangkat pukul 15.30 dan tiba di Pasarsenen pukul 06.30.
Senang rasanya sahabat, berharap kalian juga dapat menikmatinya.
GMCers 2008 dan 2009

2 comments: