Sunday, February 5, 2012

PERJALANAN HATI, MAHAMERU 3676 MDPL PART2

Sambungan Perjalanan Hati ... part1
Minggu, 16 Oktober 2011
Pos1 Waturejeng
Pukul 04.00 kami bangun. Dua orang memasak sarapan, lainnya beres-beres packing segala perlengkapan. Pukul 05.30 kami sudah siap untuk berangkat. Matahari sudah cukup terang, namun udara pagi di luar pondok masih cukup dingin. Awal trekking dilakukan cukup semangat. Jalan mulai menanjak ketika jalur berubah menjadi kon blok. Setelah itu kembali melipir panjang hingga akhirnya tiba di Pos1 (Waturejeng). Satu jam waktu tempuh kami dari Ranu Pane. Cukup cepat saya kira. Kemudian lanjut melipir masih pada sisi timur bukit. Cuaca hari itu cukup cerah dan memudahkan kami dalam mempercepat langkah kaki. Pos1, Pos2, dan Pos3 terlewati. Kondisi pos hampir serupa yakni bangunan permanen dengan atap di sisi jalur. Kondisi jalur pun masih serupa dengan dominasi perdu dan beberapa longsoran di beberapa titik. 

Ranu Kumbolo 2400 m dpl

Trek Menuju RaKum
Setelah Pos3 jalur mulai menanjak tajam, kemudian di susul oleh trek menurun yang membuat kaki melangkah cepat dengan sendirinya. Selanjutnya terbentanglah pemandangan indah ciptaan yang maha pencipta. Sebuah bak besar berukuran dua kali lapangan bola menyambut kami. Ya, Ranu Kumbolo memancarkan pesonanya. Warna airnya terlihat hijau efek polarisasi cahaya. Terdengar pula bunyi kretekretek suara vegetasi terbakar. Saat itu memang sedang terjadi kebakaran hutan di TNBTS. Api mengelilingi danau dengan asap putih tebal membumbung. Beruntung tidak ada api di sepanjang jalur saat itu.
Setelah mengambil sedikit gambar, kami melanjutkan kembali perjalanan menuju tepian Ranu Kumbolo. Jarak mata yang tadi terlihat dekat ternyata jauh juga. Kami harus mengelilingi danau dengan naik turun bukit untuk sampai di shelter Ranu Kumbolo. Sebetulnya ada satu pos lagi sebelum tiba di Ranu Kumbolo. Tapi saat itu kondisi Pos4 sudah rusak akibat terjangan angin tampaknya.
Kepulan Asap disekeliling RaKum
Tiba di tepi danau kami segera membuat teduhan dengan flysheet. Pukul 09.00 saat itu. Rencanannya kami akan istirahat hingga tengah hari nanti sebelum melanjutkan ke Kalimati. Bersantai ria sambil memasak dan menikmati suasana Ranu Kumbolo adalah kegiatan yang kami lakukan saat itu.

Indahnya...
Pasang Flysheet di Tepi RaKum



Tidur di Tepi RaKum. Adem Bener..,
Pukul 12.00 kami mulai beranjak dari Ranu Kumbolo. Its time to step foot on Tanjakan Cinta. Mitos yang beredar nampaknya mempengaruhi gaya jalan kami. Barangsiapa yang melewati Tanjakan Cinta dengan memikirkan seseorang yang dicintainya tanpa berhenti dan menoleh ke belakang, maka cintanya akan terlaksana. Paling tidak begitu kira-kira bunyi mitos yang banyak berkembang. Sekejap suasana pun menjadi hening. Tak ada tolehan kebelakang, tak ada gurau canda tawa yang biasa kami lakukan. Tiap dari kami sibuk dengan urusannya masing-masing. Urusan yang berkaitan dengan cinta tentunya.hahaha
Tanjakan Cinta

Oro-Oro Ombo dan Cemoro Kandang habis terbakar 

Hosh hoshh.. huufh..,   
Capek juga melewati Tanjakan Cinta. Lerengnya sekitar 65 % saya kira. Kami beristirahat sejenak dipenghujung tanjakan. Di depan kami terlihat Lembah besar yang habis terbakar. Sepertinya baru saja, mungkin kemarin atau hari sebelumnya api menyapu alang-alang lembah ini. Terlihat api sudah bergerak ke timur menuju sisi timur gn.Kelopo. Begitu juga dengan Cemoro Kandang yang kondisinya tidak jauh berbeda. Asap karbon memaksa kami menggunakan masker, itupun masih terasa sesak di paru-paru. Efeknya kepala menjadi pusing dan cepat capek. Padahal tanjakan di Cemoro Kandang hanyalah tanjakan yang biasa-biasa saja. Sekeliling terlihat hitam dan bau gosong menyengat hidung. Hanya jalur pendakian yang terlihat tidak menghitam. 
Akhir Tanjakan Cinta. Tampak depan Oro-oro Ombo
Cemoro Kandang Habis Terbakar
Jambangan

Foto Bersama Bule
Asap dan medan yang hangus mulai menghilang dan kami pun tiba di Jambangan. Dari Jambangan terlihat Mahameru tegap berdiri dengan gagahnya. Masih sangat tinggi dari tempat kami berdiri saat itu. Garis sempit terlihat membelah lereng Semeru sampai ke puncaknya. Itu adalah jalur pendakian, terlihat mencolok dengan pasir disekitarnya. Di Jambangan ini kami beristirahat cukup lama sambil menyeruput teh manis hangat. Kami juga berpapasan dengan rombongan bule yang juga hendak menaklukan Mahameru. Kami sempat menyapa dan terlibat obrolan kecil dengan mereka. Mereka adalah bule Prancis yang sedang berwisata. Berbeda dengan kami yang akan camp di Kalimati, bule-bule ini  bilang akan mendirikan Camp di Arcopodo. Mereka di temani seorang guide dan beberapa orang porter lokal disana.  

Kalimati 2900 m dpl

Kalimati 2900 m dpl
Setelah Alun-alun Jambangan jalur kembali menurun. Di beberapa titik masih terlihat tanda-tanda bekas terbakar. Sekumpulan edelweis menyambut kami di Kalimati. Pukul  15.30 saat itu. Kalimati ini mirip dengan Alun-alun Suryakencana yang ada di gn.Gede. Celah yang cukup lebar yang diapit Mahameru dan gn.Kelopo. Kami mendirikan tenda tidak terlalu jauh dari jalur menuju Sumber Mani agar mudah jika ingin mengambil air. Suasana Kalimati saat itu sangat sepi. Tidak ada pendaki lain selain kami. Sehabis makan kami langsung tidur karena malam nanti harus bangun untuk persiapan Summit Attack.

Sekitar Pukul 09.00 kami dikejutkan oleh suara beberapa orang membangunkan kami. Nampaknya mereka adalah pendaki yang bersama kami di rumah Pak Laman di Tumpang. Mereka minta diantarkan ke Sumber Mani karena tidak tahu jalan kesana. Ada-ada saja saya pikir, malas juga malam dingin begitu harus turun ke lembah mengambil air. Akhirnya kami berikan saja 3L air yang kami miliki untuk mereka daripada harus ke Sumber Mani. 

Bersambung ke part3...

2 comments:

  1. mau ninggalin jejak dikit ah kesian bener ga ada yang komen abisan lol
    kalo bisa mah buat foto ditulis waktu pengambilan sama fotografer gan sama anglenya jadi perbanyak fotonya juga, kan kalo orang baca blog tentang trip biasanya lebih tertarik liat poto-potonya :thumbup:
    terus kalo bersambung gini kasih link ke part selanjutnya dan sebelumnya gan biar yang baca tinggal klik aje gausah cari-cari lagi. #FWIW

    ReplyDelete
  2. hihihi,,baru dapet ide buat komen.... ajak ke sini ya,kaya yang lo janjiin ke gw...gw tunggu itu :).....
    cuma mau ngingetin, kemana pun lu pergi inget sama yang buat,makin rendah diri,dan ceritain ke gw tentang indahnya Indonesia....hohohoho

    ReplyDelete